Kamis, 28 Mei 2009

Long Road to Glory Islam (Perjalanan Panjang Menuju Kejayaan Islam)


A.Pendahuluan
 Islam merupakan agama yang sempurna,agama yang kuat dari berbagai aspek. Islam pernah berjaya dan menguasai hampir seperempat wilayah dunia ini.begitu menakutkannya islam kala itu, betapa tidak beberapa kerajaan besar seperti kerajaan romawi di buatnya tidak berdaya.setelah beberapa tahun hingga sekarang mengapa islam semakin mengalami kemunduran? ini yang patut kita pertanyakan, bukannya kita jaya dulunya?

B.Flash Back
 Kita ketahui sebelum islam datang bangsa Arab merupakan bangsa yang penuh dengan kebodohan oleh karena itu pada zaman itu disebut juga zaman jahilliyah . Pada zaman itu terdapat kerajaan-kerajaan di berbagai belahan arab diantaranya di arab selatan ada Daulat Mu’iniyah , kerajaan Saba’ , dan kerajaan Himyar sedangkan dari utara arab terdapat kerajaan Hirah , Amir-amir Ghassan , Nejd dan Hejaz . Pada zaman kerajaan Himyar terdapat peristiwa dimana tahunnya disebut sebagai tahun gajah, pada saat itu pasukan yang dipimpin Abrahah datang untuk menghancurkan ka’bah tapi berkat perlindungan Allah ka’bah tidak jadi hancur dan sebaliknya Abrahah beserta pasukannya hancur . Setelah masuknya islam, negeri ini tidak langsung berubah menjadi negeri yang makmur tetapi dengan penuh perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat untuk menjadikan negeri ini makmur. Betapa tidak ketika islam masuk sudah banyak kesulitan yang menghadang diantaranya pembunuhan, intimidasi, penyiksaan serta yang paling parah adalah pemboikotan yang dilakukan kaum Quraish. Tapi berkat kegigihan Nabi akhirnya islam menggapai kemenangan dan tidak hanya di Mekkah dan Madinah islam berkembang tapi sudah mencapai ke berbagai kawasan lain di jazirah arab. Setelah Nabi wafat sistem pemerintahan berganti menjadi kekhalifahan , Abu Bakarlah yang pertama kali menjabat beliau di angkat dengan cara di bai’at. Beliau memerintah selama dua tahun, selama kurun waktu tersebut dipergunakanuntuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam negeri.
 Persoalan itu timbul karena mereka menganggap perjanjian yang di buat dengan nabi Muhammad batal dengan sendirinya setelah nabi wafat. Karena sikap keras kepalanya serta dapat membahayakan agama dan pemerintahan maka Abu Bakar mencetuskan perang riddah (perang melawan kemurtadhan). Sistem pemerintahan Abu Bakar sama sebagaimana pemerintahan nabi yaitu bersifat sentral, kekuasaan legislatif , eksekutif dan yudikatif terpusat di tangan khalifah.
 Pada masa Umar gelombang ekspansi pertama terjadi di ibu kota Syria, Damaskus pada tahun 635 M setahun kemudian, setelah tentara bizantium kalah dipertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh dan dengan menggunakan Syria sebagai basis maka Umar berhasil menjatuhkan negara lainya seperti : Jazirah Arab, Palestina, dan sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. Sedangkan pada masa Usman dan Ali juga menglami perkembangan juga tetapi lebih banyak terjadi perselisihan di internal pemerintahan, hal ini akibat dari rasa kurang puas dari pihak yang merasa dirugikan.
 Setelah masa khulafau rasyidin muncul beberapa dinasti diantaranya dinasti Ummayyah, Abbasiyah.pada masa dinasti-dinasti ini peradaban islam berkembang sangat pesat bahkan ketika dinasti Abbasiyah memimpin pusat peradaban dunia berpindah ke Baghdad. Segala pusat ilmu pengetahuan terdapat di sana,diantaranya ilmu fiqh yang merupakan embrio lahirnya empat mazhab besar serta beberapa ilmu pengetahuan seperti theologi yang telah melahirkan beberapa aliran(sunni dan mu’tazilah), filsafat islam,dan tasawuf.ada juga ilmu non keislaman seperti ilmu sejarah , sosiologi,kedokteran ,dan matematika . Seperti biasa hidup itu selalu berputar kadang diatas kadang oula dibawah begitu pula umat muslim kala itu, hal ini ditandai dengan adanya perang salib atau yang biasa disebut The Holy War.

C.Perang Salib(The Holy War)

 Perang Salib (perang suci) ini terjadi pada tahun 1905, saat Paus Urbanus II berseru kepada Umat Kristen di Eropa untuk melakukan perang suci, untuk memperoleh kembali keleluasaan berziarah di Baitul Maqdis yang dikuasai oleh Penguasa Seljuk yang menetapkan beberapa peraturan yang memberatkan bagi Umat kristen yang hendak berziarah ke sana.  
Sebagaimana telah disebutkan, peristiwa penting dalam gerakan ekspansi yang dilakukan oleh Alp Arselan adalah peristiwa Manzikart, tahun 464 H (1071 M). Tentara Alp Arselan yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa ini berhasi1 mengalahkan tentara Romawi yang berjumlah 200.000 orang, terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akraj, al-Hajr, Perancis dan Armenia. Peristiwa besar ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang Kristen terhadap umat Islam, yang kemudian mencetuskan Perang Salib. Kebencian itu bertambah setelah dinasti Seljuk dapat merebut Bait al-Maqdis pada tahun 471 H dari kekuasaan dinasti Fathimiyah yang berkedudukan di Mesir. Penguasa Seljuk menetapkan beberapa peraturan bagi umat Kristen yang ingin berziarah ke sana. Peraturan itu dirasakan sangat menyulitkan mereka. Untuk memperoleh kembali keleluasaan berziarah ke tanah suci Kristen itu, pada tahun 1095 M, Paus Urbanus II berseru kepada umat Kristen di Eropa supaya melakukan perang SUCI. Perang ini kemudian dikenal dengan nama Perang Salib, yang terjadi dalam tiga periode. 
1. Periode Pertama 
Pada musim semi tahun 1095 M; 150.000 orang Eropa, sebagian besar bangsa Perancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel, kemudian ke Palestina. Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond, dan Raymond ini memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 mereka berhasil menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Di sini mereka mendirikan kerajaan Latin I dengan Baldawin sebagai raja. Pada tahun yang sama mereka dapat menguasai Antiochea dan mendirikan kerajaan latin II di Timur. Bohemond dilantik menjadi rajanya. Mereka juga berhasil menduduki Bait al-Maqdis (15 Juli 1099 M.) dan mendirikan kerajaan Latin III dengan rajanya, Godfrey. Setelah penaklukan Bait al-Maqdis itu, tentara Salib melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai kota Akka (1104 M.), Tripoli (1109 M.) dan kota Tyre (1124 M.). Di Tripoli mereka mendirikan kerajaan Latin IV, Rajanya adalah Raymond. 
2. Periode Kedua 
Imaduddin Zanki, penguasa Moshul dan Irak, berhasil menaklukkan kembali Aleppo, Hamimah, dan Edessa pada tahun 1144 M. Namun ia wafat tahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Numuddin Zanki. Numuddin berhasil merebut kembali Antiochea pada tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M seluruh Edessa dapat direbut kembali. 
Kejatuhan Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristen mengobarkan Perang Salib kedua. Paus Eugenius III menyampaikan perang suci yang disambut positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja Jerman Condrad II. Keduanya memimpin pasukan Salib untuk merebut wilayah Kristen di Syria. Akan tetapi, gerak maju mereka dihambat oleh Numuddin Zanki. Mereka tidak berhasil memasuki Damaskus. Louis VII dan Condrad II sendiri melarikan diri pulang ke negerinya. Numuddin wafat tahun 1174 M. Pimpinan perang kemudian dipegang oleh Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M. Hasil peperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut kembali Yerussalem pada tahun 1187 M. Dengan demikian kerajaan latin di Yerussalem yang berlangsung selama 88 tahun berakhir. 
Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum muslimin sangat memukul perasaan tentara salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Kali ini tentara salib dipimpin oleh Frederick Barbarossa, raja Jerman, Richard the Lion Hart, raja Inggris, dan Philip Augustus, raja Perancis. Pasukan ini bergerak pada tahun 1189 M. Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin, namun mereka berhasil merebut Akka yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Latin. Akan tetapi mereka tidak berhasil memasuki Palestina. Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat perjanjian antara tentara salib dengan Shalahuddin yang disebut dengan Shulh al-Ramlah. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Bait al-Maqdis tidak akan diganggu. 
3. Periode Ketiga 
Tentara Salib pada periode ini dipimpin oleh raja Jerman, Frederick II. Kali ini mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum ke Palestina, dengan harapan dapat bantuan dari orang-orang Kristen Qibthi. Pada tahun 1219 M, mereka berhasil menduduki Dimyat. Raja Mesir dari dinasti Ayyubiyah waktu itu, al- Malik al-Kamil, membuat penjanjian dengan Frederick. Isinya antara lain Frederick bersedia melepaskan Dimyat, sementara al- Malik al-Kamil melepaskan Palestina, Frederick menjamin keamanan kaum muslimin di sana, dan Frederick tidak mengirim bantuan kepada Kristen di Syria. Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum muslimin tahun 1247 M, di masa pemerintahan al-Malik al-Shalih, penguasa Mesir selanjutnya. Ketika Mesir dikuasai oleh dinasti Mamalik yang menggantikan posisi dinasti Ayyubiyah, pimpinan perang dipegang oleh Baybars dan Qalawun. Pada masa merekalah Akka dapat direbut kembali oleh kaum muslimin, tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib yang berkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di Spanyol, sampai umat Islam terusir dari sana. 
Walaupun umat Islam berhasil mempertahankan daerah-daerahnya dari tentara Salib, namun kerugian yang mereka derita banyak sekali, karena peperangan itu terjadi di wilayahnya. Kerugian-kerugian ini mengakibatkan kekuatan politik umat Islam menjadi lemah. Dalam kondisi demikian mereka bukan menjadi bersatu, tetapi malah terpecah belah. Banyak dinasti kecil yang memerdekakan diri dari pemerintahan pusat Abbasiyah di Baghdad. 

D.Renaisance Barat
 Ketika dunia islam bergejolak, dunia barat mulai bangkit dan Kristen yang mulai tersebar secara resmi tahun 328 M merupakan agama terbesar di dunia dengan jumlah penganut mencapai 1.965.993.000 pada tahun 1998 dan di perkirakan pada tahun 2025 akan naik menjadi 2.25 milyar Dibalik angka kuantitas yang menakjubkan, penganut agama yang di bawa oleh nabi Isa a.s. ini terdapat berbagai keracuan yang menjadikan para penganutnya hanya sebatas mengakui beragama Kristen akan tetapi tidak menjadikannya sebagai way of life.
Kerancuan yang ada dalam Kristen hampir terdapat disetiap batang tubuh Agama, Pertama, masalah ketuhanan Trinitas terpengaruhi oleh Filsafat Neo Platonis, Paganisme Mesir Kuno (Hores, Isis, Seroyes) dan Paganisme Rumania Kuno (Yupiter, Mars, Korneos). Kedua, Masalah syariat yang banyak dirubah dari ajaran aslinya, seperti khitan menjadi tidak ada, babi menjadi halal dan lain sebagainya, Ketiga, Kerahiban yang bertentangan dengan Fitrah manusia seperti tidak boleh nikah dan lain-lain. Keempat, Kapitalisme Pendeta yang banyak mempunyai hektaran tanah dan ratusan budak-budak. Kelima, Masalah Paulus. Dan yang paling inti dari terjadinya renaissance barat adalah Ketujuh, Pertentangan gereja dengan Ilmu Pengetahuan.
Dari kerancuan-kerancuan tersebut timbul kritikan dari para pengikutnya diataranya, Nicolaus Copernicus (1543 M)-seorang pendeta- mencetuskan teori Helio Centris. Teori tersebut menentang kebijakan gereja yang selama ini mempunyai faham filsafat Ptolemaeus yang mengatakan bahwa bumi sebagai pusat tata surya, Faham Copernicus lansung di bungkam oleh pihak gerja akan tetapi pihak gereja tidak memberikan hukuman terhadap Copernicus dikarenakan dia adalah seorang pendeta. Pihak gereja hanya melarang bukunya yang berjudul “De Revolutionibus“, tersebar dan memasukannya terhadap buku-buku Terlarang. Faham Helio Centris tidak padam begitu saja, pada tahun 1594 Gardano Bruno melakukan hal yang sama seperti perndahulunya Copernicus, akan teatapi dia bernasib lain, akibat teorinya dia harus mendekam di penjara selama enam tahun dan pada tahun 1600 M dihukum mati dengan dibakar hidup-hidup. Faham Helio Centris kemudian dikumandangkan kembali oleh fisikiawan Jerman Johannes Kapler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1642) dengan penemuan teleskop sederhana yang menjadikan dia (Galileo) harus di penjara hingga umur 70 tahun, kemudian dia bertobat dikarenakan ketakutan nasibnya akan sama dengan Bruno.
Pada Tahun 1642 bertepatan dengan meninggalnya Galileo lahirlah ilmuan baru Ishac Newton, seorang penemu teori Gravitasi Bumi, sehingga dengan penemuanya dia berhasil mendobrak kebodohan Gereja dan mengubah worldview baru bagi eropa dalam memahami agama New ton bukan saja menkritik gereja dalam masalah sains akan tetapi dia juga mengkritik teori Trinitas, seperti yang dikatakan dalam bukunya The Philosophical Origins of Gentile Theology, bahwa sebenarnya nabi Nuh telah membuat agama bebas tahayul dimana tidak ada kitab suci yang berisi wahyu-wahyu dan tidak ada lagi misteri , tapi Tuhan yang bisa dikenal melalui perenungan Rasional terhadap alam semesta Pada Tahun 1670 M dia mengumumkan bahwa ajaran trinitas dibawa oleh Athanasius untuk mencari muka orang-orang pagan yang baru masuk agama Kristen sekaligus Athanius sendiri yang memberikan tambahan-tanbahan terhadap Injil. Sehingga Newton berakhir pada kesimpulan bahwa Tuhan bisa di capai oleh akal melalui perenungan alam semesta -seperti tokoh pendahulunya Rene Decrates- bukan melalui al-kitab. 
Keruntuhan otoritas Gereja menjadikan bangsa Eropa terbagi menjadi dua aliran dalam memahami Agama, Pertama, Aliran Deisme, dimana aliran ini masih mempercayai akan adanya Tuhan tapi tidak mempercayai akan ayat-ayat tuhan. Tokoh-tokohnya antara lain: Rene Decrates (1596-1650 M), Martin Luther(1483-1556 M), Huldrych Zwingli (1483-1556 M), John Calvin (1509-1564 M), Ishac Newton (1642-1724 M), John Lock (1632-1704), Immanuel Khan (1724-1804 M) dan para pengikut-pengikut mereka seperti Calvinis (Pengikut John Calvin), Lutheran ( Pengikut Martin Luher). Diantara ajaran-ajarannya yang paling mendasar adalah: Pertama, Beriman kepada satu Tuhan yang disebut “Deus” melalui kotemplasi akal baik melalui Mekanika (seperti Newton) atau Matematika (seperti Decrates). Kedua, Tidak mempercayai mitos wahyu, Ketiga, Tidak mempercayai mukjizat yang bersifat misterius dan bertentangan dengan akal sehat. Keempat, mempercayai Tuhan sebegai pencipta alam dari ketiadaan (Cratio ex nihilo). Kelima, membagi kehidupan kepada: Alam, Tuhan dan Akal.
Aliran Kedua, adalah Atheisme atau Materialisme, yang pertama meluncurkan gagasan ini adalah George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831 M) dengan menyatakan dalam bukunya Phenomenology of Mind (1807 M) bahwa Roh Universal hanya bisa mencapai kesempurnaan jika ia menenggelamkan dirinya kedalam kondisi-kondis batas ruang dan waktu; Roh universal paling mungkin di wujudkan dalam pikiran manusia. Jadi, manusai juga harus mencampakan konsep lama tentang Tuhan transenden, supaya ia dapat memahami bahwa dirinya memiliki sifat Tuhan juga . Selanjutnya gagasan secular Hegel dilanjutkan muridnya Ludwig Feuerbach (1804-1872 M) yang menyatakan bahwa agama dapat memisahkan manusia dari Tuhan, Tuhan itu sempurna sedangkan manusia tidak, Tuhan itu abadi sedangkan manusia fana, Tuhan itu maha kuasa sedangkan manusia lemah. Karl Marx (1818-1883 M), menulis dalam buku Economic and Philosophical Manuscript, bahwa agama merupakan gejala masyarakat yang sakit, agama adalah candu masyarakat yang bisa menerima system social yang ruksak. Agama menghilangkan keinginan untuk menemukan obat dengan mengalihkan perhatian dari dunia ini kepada akhirat. Ketidak percayaan atas Tuhan dibuktikan pula secara `Ilmiah` oleh Charles Darwin (1809-1882 M), dalam buku kontrofersinya The Origin of Species by Means Natural Selection (1859) dengan teori evolusinya, ia menolak teori yang telah lama dipercayai Gereja yaitu teori cratio ex nihilo. Dengan teorinya tersebut, Darwin mencoba memisahkan interfensi Tuhan dalam penciptaan alam dan kehidupan mahluk hidup di dunia ini. Atheisme berpuncak pada deklarasi kematian Tuhan pada tahun 1882 oleh Friedrich Nietzsche (1844-1900 M) melalui bukunya The Gay Science. 
Kedua faham inilah yang merasuki masyarakat Eropa dari mulai akhir abad ke 17 masehi sampai sekarang, sebagai konsekwensi sekaligus rival atas kebobrokan otoritas gereja yang selama beratus-ratus tahun bangsa Eropa merasa di bodohi dan di kekang olehnya. Sehingga mereka menamakan jaman sebelum revolusi dan reformasi sebagai The Dark Age dan menamakan jaman setelahnya sebagai Renaissance. 

E.Mengembalikan Kejayaan Islam
 Barat renaisance? Islam harusnya juga bisa! tapi kalau dilakukan untuk sekarang ini sepertinya sulit. Selain sudah jauh tertinggal umat islam sudah terlanjur hancur. Hal ini terbukti dari banyaknya tindakan kekerasan yang dilakukan umat muslim sendiri dan memiliki sifat cepat puas diri, dua hal itu yang saya kira mengapa islam tidak akan pernah maju hingga sekarang. Saya sendiri malu melihat agama yang mottonya cinta damai menjadi cinta kekerasan. Seharusnya islam harus meniru bagaimana gigihnya seorang Adolf Hitler dalam membangun kembali Jermannya yang telah luluh lantak akibat PD I dan Jepang, setelah pengeboman Nagasaki dan Hirosima mereka mengadopsi kemajuan barat dalam teknologi dan pendidikan, sehingga hanya dengan waktu kurang dari 50 tahun, Negara mereka sudah bisa bersaing dengan barat. Malah sekarang mereka tidak membutuhkan lagi bahasa Inggris sebagai bahasa International untuk mempelajari kemajuan barat dalam ilmu pengetahuan dikarenakan mereka sudah mempunyai segalanya tentang Ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Islam lebih awal daripada Jepang dalam keterpengaruahnnya oleh kemajuan barat, terbukti Muhammad Ali Pasha pada tahun 1826 mengirimkan Rifaat at-Thathawi, pengagum Ali Pasha sekaligus putra Mesir pertama, untuk belajar ke Paris. Di Prancis dia belajar bahasa Prancis, sejarah klasik, mitologi Yunani, geografi, aritmetik dan logika. Rifaat sangat mengagumi kota Paris sebagai kota yang teratur, masyarakat berpendidikan tinggi, suka bekerja keras dan membenci kemalasan. Sepulang dari Paris dia bekerja di biro penerjemah yang baru di bentuk, yang bertujuan supaya karya-karya barat bisa di baca oleh masyarakat Mesir pada waktu itu. Rifaat menginginkan Mesir mencontoh barat dan membuka kejumudan mereka. Modernisasi Islam juga di Usung oleh Jamaluddin Al-Afghani (1839-1897 M), pada tahun 1871 al-Afghani datang ke Mesir membawa misi yang mirip dengan Rifaat, namun dia tidak tunduk terhadap barat, malah banyak juga gagasan Rifaat yang ia tolak, dia menginginkan reformasi dalam Islam bukan revolusi ala barat.Ide modernisasi ini di sambut baik oleh Muhammad Abduh (1849-1905 M) sebagai sohib dekat al-Afgani, dan Rasyid Ridha (1865-1935 M) selaku pengagum berat al-Afgani, mereka mempunyai misi-misi reformasi diantaranya, pertama, mengembalikan faham umat Islam kepada salaf ash-shalih sebelum terjadi ikhtilaf, Kedua, Mengusung faham Washatiyyah. sebagai faham kebangkitan Islam, antara menolak jumud (taklid) kepada salaf dan taklid terhadap westrnisasi dengan tetap mempelajari ilmu pengetahuan dari mereka, Ketiga, Mengusung kebebasan berpikir, Keempat, Membersihkan akidah dari khurafat, bida`ah dan ke-musyrik-an, kelima, menjaga keagungan syariat Islam dan bahasa Arab beserta ilmu-ilmu ushul-nya, keenam, memberikan penjelasan kepada umat Islam, tentang perbedaan ajaran Islam dengan adat istiadat bangsa Arab, ketujuh, menjaga kesatuan umat Islam, kedelapan, Menyebarluaskan faham ihya ad-Din dan Tajdil al-Islami keseluruh dunia Islam. Kesembilan, mengadakan perbaikan dalam masalah politik dan ekonomi.
Walaupun al-Afgani dan Abduh mempunyai manhaj yang berbeda dengan para modernis lainya, namun pemikiran mereka tidak terlepas dari pengalaman mereka dalam perjalanannya ke Barat. Di Barat mereka banyak bertemu dengan tokoh-tokoh seperti Muhammad Abduh bersahabat dekat dengan Comte, Tolsoy dan Herbert Spencer.Begitu juga al-Afgani banyak berdebat dengan tokoh pilologi, Ernest Renan (1823-1892 M), dimana Renan banyak mengkritik Islam sebagai agama yang terbelakang dan bahsa arab sebagai bahasa yang miskin dan tak akan mampu beradaptasi dengan jaman modern.Sehingga mereka kadang menyalahi misi mereka mengembalikan pemahaman Islam kepada salaf ash-Shalih sebelum terjadi Ikhtilaf. Terbukti mereka mempunyai faham berbeda dengan salaf ash-Shalih, diantaranya, Pertama, Tidak mempercayai hal-hal yang bersifat mistik (Ghaib) yang bertentangan dengan akal sehat, seperti, menafsirkan Jin dengan Bakteri, dan kurang mempercayai tentang mukzijat. Rashid Ridha pernah mengatakan “kalaulah bukan al-qur`an yang menceritakan tanda-tanda kekuasaan yang dipergunakan untuk memperkuat kenabian Isa dan Musa, tentu akan lebih banyak orang barat yang menrima kebenaran dan petunjuk dikarenakan kebebasan berpikir mereka. Karena kebenaran itu betul-betul dibangun atas logika dan epistemologi yang sesuai dengan fitrah manusia.” Kedua, menolak hadits non aplikatif dan hanya menerima hadis fi`liyah (aflikatif), Ketiga menolak hadis Ahad seperti tentang turunnya nabi Isa dan lain-lain, Keempat, meragukan dalam penulisan hadis di masa nabi dan sahabat, meragukan kredibelitas Sahabat, dan mempunyai anggapan bahwa terdapat beberapa hadits Dhaif dalam shahih bukhari dan Muslim.




DAFTAR PUSTAKA


Hamka,Sejarah Umat Islam,Jilid I,(Jakarta:Bulan Bintang,1975,cetakan ke lima),.

Adi Husaini,Refleksi Peranan Agama diIndonesia,Hidayatullah.com,Ahad,03,Oktober 2003

cyberMQ.com

Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2007)

www.pwkpersIs.wordpress.com

Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:PN Balai Pustaka,1976)







Kamis, 21 Mei 2009

Konfusianisme


PEMBAHASAN

Didalam pengertian sejarah kuno konfusianisme bukanlah sebuah agama, tidak mempunyai tuhan, pendeta dan perintah biara. Konficianisme (551-478 B.C) tidak percaya dengan adanya surge dan neraka, dia tidak memberikan ajaran agama kepada Orang-orang, hanya memberikan pernyataan ulang yang praktis dari prinsip-prinsip moral dan etika manusia namun konfusianisme mengakui adanya manusia unggul (keunggulan) walaupun mereka tidak berbicara tentang manusia sepiritual mereka tidak ragu-ragu untuk menghubungi dewa kapanpun mereka perlukan, mereka memilih atau membela ide-ide yang tinggi dari pendoa kepada tuhan yang mulia, dengan kalimat berikut : “siapa yang memganggu atau bertentangan dengan tuhan tidak seorangpun dapat berubah ketika dia butuh. Ditambahkan lagi oleh konfuciusanisme”. Jika perintah-perintah orang-orang konfusianisme sukses itu berasal dari tuhan, jika gagal itu juga dari tuhan.

Konfusianisme adalah manusia jenius yang tidak bisa digambarkan kepribadianya . Sejarah telah membuktikan kepribadianya 49 koputensi yang luar biasa dalam diri konfusianisme. Dia merubah kebesaranya menjadi kerendahan hati, mereka (konfusianisme) sangat baik, dermawan dan sederhana. Mereka juga seorang sarjanah, guru dan pemimpin yang intelek dan orang suci, mereka sangat hemat dalam hidupnya, keinginanya biasa (sederhana) pasti dalam melakukan sesuatu, berbudi pekerti, halus dalam berbicara, yakin dalam bertindak, suci hantinya, bebas berfikir, mementinggkan orang lain dan bersimpati keseluruh manusia. Mereka juga meyakini atau mempercayai segala sesuatu, mereka selalu berlatih dan bertindak berdasarkan yang mereka tau. Dan mereka metodis dalam hal pekerjaanya dan mereka melakukan segalanya dengan waktu yang tepat
Konfusianisme memiliki ketaatan yang tinggi terhadab sebuah kemampuan dari manusia. Dan mereka yang melihat kedepan ketika “manusia yang membawa peribahan” akan muncul untuk memimpin sebuah Negara. Mereka mampu untuk membangun sebuah pemerintahan yang akan menjadi contoh untuk semua Negara sepanjang masa.

Manusia-manusia luarbiasa ini mempunyai tiga kualitas yang tinggi yaitu : 1. Kecerdasan 2. Keberanian 3. Kesungguhan niat. Apa yang dia cari dalam dirinya, orang lainpun mencari pada dirinya. Bicaranya dan tindakanya serasi dengan mereka karena mereka mempunyai keiklasan dan keiklasan itu cara menuju ke surga. Seseorang “orang yang benar” membantu orang yang miskin. Tetapi mereka tidak menambah kenyamanan bagi orang-orang kaya, dia mempunyai rasa simpati untuk seluruh manusia dan tidak merasa iri dengan kehebatan manusia lain. Ketika dia melihat seorang dengan seorang miskin dia introspeksi diri, ketika di posisi yang tinggi mereka tidak menuntut apapun kepada orang-orang dibawanya dan ketika di posisi yang rendah pun mereka tidak berharap dari orang-orang yang ada diatasnya, dia sadar akan tugas-tugasnya dan bekerja keras untuk mencapai hasil. Konfusianisme adalah seorang warga Negara. 

Sebuah Negara yang bagus harus mempunyai relasi dalam yang tetap berdasarkan alam dan pelayanan. Sehingga keharmonisan antara ibadah-ibadah orang cina dan sistem pemikiran.

Keharmonisan ini berdasarkan 'Tao'. Konfusianisme ingin membuang ajaran Tao karena telah berubah menjadi ketidak harmonisan. Kongfusianisme itu berpendapat bahwa Negara yang ideal seorang raja harus mempunyai peranan seorang ayah. Orang-orang menjadikan anak-anaknya yang hormat dan patuh terhadap orang tuanya. Negara yang berbahagia itu adalah Negara yang akan membatasi kemewahan, membagikan keluasannya kepada rakyat, Negara juga mengurangi hukuman dan meningkatkan pendidikan. Negara harus mengajarkan music kepada kepadanya. Karena music adalah sebuah caranya untuk menuju kebaikan, Negara yang berbahagia juga akan mempersiapkan diri untuk kepadanya dan memikirkan seluruh rakyat atau dunia. Kemudian akan menjadi sebuah republic. Orang-orang akan berbicara dengan tepat dengan yang lain dan mengatur kedamaian dan persahabatan universal. Setiap orang harus mempunyai hak-haknya. Akhirknya mereka mampu menjadi republic dunia yang hebat seperti seseorang yang mampu mengatur keluarganya dan masyarakatnya. 

Konfusianisme mempunyai keinginan yang besar untuk sebuah moral dan menyatakan bahwa moral adalah karakteristik manusia. Seperti guru moral dia harus berusaha sendiri dalam memberikan pelatihan moral kepada orang-orang dia mengajarkan bahwa manusia yang bermoral adalah manusia secara tidak sadar tinggal dalam kehidupan yang harmonis dengan aturan moral kehidupan dari orang-orang yang bermoral yaitu meletakkan sebuah keadaan pada tempatnya, kehidupannya sederhana dan tidak atraktif, simple dan metodis. Mereka (orang-orang yang bermoral) tidak mengeluh kepada tuhan ataupun bertentangan dengan orang lain. Kesimpulan dari etika manusia tersebut terdapat dalam satu kalimat” konfusianisme berkata: rumusku untuk orang-orang adalah sebuah timbal balik. 

Konfusianisme mengajarkan bahwa karakter individu adalah sebuah dasar dari masyarakat. Organisasi masyarakat harus bermula dari kedisiplinan keluarga karena kedisiplinan adalah sebuah kunci kesuksesan dalam segala hal,maka dari itu konfusionisme sendiri diharuskan memakai kedisiplinan agar memiliki ketepatan dalam menjalankan ajaran-ajaranya dan juga menjalani kehidupanya. Pengembangan diri adalah modal pengembangan social seorang individu yang disiplin adalah dasar utama dari masyarakat,yang dimaksud disini yaitu masyarakat untuk mengembangkan dirinya atau potensinya menggunakan atau dengan cara pengembangan sosial secara individu yang mempunyai sifat kedisiplinan.

Konfusianisme muncul ketika sejarah cina dimana masyarakatnya terlepas dari belenggu aliran teoritis yang menuju ke system rasional dari filosof-filosof, system konfusianisme etik, formal, ritualistic dan bersosial. Kesuksesan dari ajaran kongfusianisme pada abad ke-2 SM direfleksikan dalam sebuah proklamasi Negara yang dikenal dengan konfusianisme sebagai agama ortodok, kekuatan system konfusianisme bermula di dinasti, T’ang dynasty (618-907 A.D). filosof neo-konfusianisme memberikan sebuah pengenalan terhadap teori-teori asli dan sukses mencetak warga Negara dan sarjana-sarjana dari pada orang-orang lain, biara-biara dan orang-orang suci.

A. Kepercayaan Masyarakat Cina Sebelum Adanya Konfusianisme

Orang-orang yang sekarang kita namakan Cina telah merinci pembentukan kontruksi realitas, bentuk kehidupan keluarga yang ideal, bagaimana pemerintahan harus dijalankan dan apa yang mendatangkan keberuntungan atau kesialan, hidup yang diberkati atau hidup yang penuh penyesalan. Sampai dewasa ini mayoritas penduduk Cina adalah petani (80% di antaranya tetap hidup di kawasan pedesaan). Hidup akrab dengan alam, mencoba mencari makanan dari bumi, orang-orang ini, melakukan apa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka: memuliakan kesuburan, berdo’a ke dewa sungai dan dewa bimu. Agama operatif mereka merupakan campuran antara ketakutan dan kekaguman terhadap kekuatan alam yang mengendalikan hidup mereka. Mereka menyadari bahwa matahari, hujan dan angin lebih berpengaruh pada kelangsungan hidup mereaka dibandingkan dengan usaha-usaha manusia. Mereka mengambil manfaat dari pengetahuan yang dihargai oleh nenek moyang mereka dan karenanya mereka mereaka memuliakan nenek moyang.

Kebijakan petani dapat diperkirakan dan mudah dikritik. Di satu pihak, adalah sulit untuk tidak setuju bahwa alam lebih penting dibandingkan manusia, bahwa kelangsungan hidup dan kemakmuran tergantung pada kekuatan kesuburan yang tidak dapat diukur. Apa yang membuat tanaman tumbuh, wanita mengandung, laki-laki panjang umur, musim berganti dengan teratur semua_ ini terlepasa dari pengetahuan dan kendali manusia. Hal terbaik yang dapat dilakukan oleh manusia adalah mebungkuk rendah memberi hormat dihadapan apa yang tidak dapat dipahami tetapi mengendalikan nasib mereka. Kehidupan dan kematian adalah kutub besar dan pertanyaan besar yang menentukan semua eksistensi manusia. Mengapa kita hidup dan ke mana setelah mati merupakan pernyataan besar di sekitar peran penting kita. Jadi kita harus menghormati keterusterangan para petani Cina, atau para petani yang lain, yang interaksi sehari-hari mereka dengan alam menjadikan pertanyaan paling penting.

Dilain pihak, kita juga harus mempertanyakan kesederhanaan agama petani, yang mudah tergelincir ke dalam hal-hal yang magis, kecenderungan pada astrologi, menjamurnya peramal dan dukun yang mencoba melihat masa depan mengendalikan para dewa, membelokkan surga sesuai dengan kehendak manusia. Banyaknya perbedaan kesadaran yang ada pada kebudayaan yang “lebih tinggi” dibandingkan dengan kebudayaan para petani yang menunjukkan bahwa akal sehat manusia seharusnya bertentangan dengan kepatuhan par apetani terhadap kekuatan alam, ketidakmauan atau ketidak mampuan para petani untuk memisahkan imajinasi dan realitas, fantasi dan penilaian yang dapat diverifikasi.

Satu cara melihat Konfusius dan tradisi keagamaan yang dipeloporinya adalah melihatnya sebagai pemutusan hubungan dengan mitologi petani. Dalam diri Konfusius kita temukan, alasan yang sederhana. Guru ini menginginkan agar jangan mempercayai tahyul, cara-cara tradisional yang tidak dikaji secara kritis, kepatuhan pada imajinasi atau magis dan bukannya pada kebijaksanaan dan kebajikan. Kita melihat dia melangkah keluar dari mitos tentang alam semesta yang mengangggap alam adalah satu kesatuan yang hidup dan menegaskan kebenaran pikiran manusia. Kita melihat dia mengajukan sebuah visi antroposentris: dalam diri orang yang bijak, kaum pria (di mata konfusius wanita tidak dapat menjadi bijak) yang membentuk tradisi kuno yang paling baik dan membentuk ajarannya dengan roh itu, kriteria bagi tindakan politik, bagaimana manusia secara kolektif terdapat seharusnya berpikir tentang alam dan interaksi mereka dengan yang lain.
Sebelum Konfusius, barisan orang bijaksana yang dihormati seperti konfusius ada dalam miitologi. Legenda tentang orang bijak di masa lalu memeperlihatkan mereka mempunyai kekuatan untuk membuat air mengalir ke hulu, menolak angin dan kekeringan, mengatur sesama manusia secara tidak langsung. Darimana kekuatan ini berasal? Dari keakraban mereka dengan, dan bersatu dalam, kesetiaan terhadap Jalan (Tao). Tradisi agama Cina mewariskan ke Konfusius pendirian yang kokoh bahwa ada sebuah jalan melalui perubahan alam yang tiba-tiba yang siap dilalui manusia dan jiwa individu. Jika seseorang belajar dan mendisiplinkan diri sendiri, dia dapat menemukannya. Jalan mengatur alam dunia. Seseorang dapat menamakan jalan itu Jalan surga, yang mengimplikasikan bahwa kekuasaan Ilahi “di atas” alam dan dunia manusia yang mengaturnya. Atau seseorang dapat menamakan itu jalan kuno. Menunjukan bahwa jalan adalah pola yang dilihat oleh para pahlawan zaman dulu, sebuah model yang dihormati oleh orang yang bijaksana seperti konfusius. Masing-masing cara, menemukan jalan dan menjaga keyakinan dengan itu telah dihargai jauh sebelum Konfusius. Bahkan para petani di sawah ingin menselaraskan kehidupan mereka, jiwa mereka, dan Jalan yang mengatur alam, ritme yang mengetur peergantian musim dan kesuburan hewan, Jalan yang dilalui pria dan wanita dari lahir sampai mati.

Dalam refleksi mereka terhadap masalah ini, para pemikir Cina sebelum Konfusius memikirkan sebuah skema. Salah satu di antaranya adalah skema hubungan ying-yang. Esensinya, adalah pandangan dualistik, di mana segala sesuatu merupakan gabungan kekuatan yang berlawanan tetapi saling melengkapi. Yin adalah gelap, feminin, basah, dingin. Yang adalah cahaya, maskulin, kering, hangat. Bila sistem patriarki Cina lebih menyukai sifat Yang dibandingkan Yin, pada dasarnya semua ahli teori mengetahui bahwa kedua kekuatan ini tidak dapat dihilangkan satu sama lain, maka dari itu keduanya saling diperlukan. 

Alam adalah paduan harmonis antara keuatan yin dan yang. Manusia mengharmoniskan aspek yin dan yang pada pribadian, makanan dan kegiatan mereka sendiri. Kehidupan berada di dalam ritme alam, yang tampaknya lebih bersifat melingkar di banding linier para petani China dan intelek konfusisus tidak mengharapkan "kemajuan". Sesungguhnya, kecendrungan mereka adalah melihat masa lalu untuk kebijaksanaan dan mencurigai kebaikan yang ada sekarang atau di masa depan nanti. Jadi kata kunci utama adalah"harmoni" atau"keseimbangan". Sesungguhnya, dewasa ini kita dapat mengatkan bahwa yang ideal adalah homeostatis: semua system ada dalam fase, tidak ada system berjalan atas kehendaknya sendiri atau bertentangan dengan tradisional.

 Pemikiran pra-konfusius tentang alam juga membicarakan 5 elemen atau 5 kekuatan penting: api, air, kayu, logam, dan tanah. Skema ini dapat bersama-sama dengan skema hubungan yin dan yang karena skema ini lebih analistis lebih peduli untuk memisahkan etentitas kedalam komponen-komponennya di banding membayangkan popularitas dasarnya. Di lain pihak karena lima elemen ini beriteraksi, dan proposi menentukan karakter setiap entitas yang ada, skema lima elemen ini seperti skema hubungangan yin-yang dalam mencari kombinasi rasio wawasan kedalam mana cara yang di berikan di condongkan. Secara alami, lima kekuatan vital ini menjadi sesuatu yang metavoris disamping literal. Tetapi konfusius dapat menggambarkan sebuah tradisi proto ilmiah ketika ia mencoba membentuk alasan sebagai kunci bagi filsafat politik. Dia dapat bersandar pada karya sebelumnya, filsuf yang lebih naturalis, ketika menjustifikasi usahanya untuk memahami tradisi masa lalu dan ketika pemahamannya tersebut menjadi seni ilmiah. Orang-orang cina tradisional menerima gagasan tentang penelitian alam. Penghormatannya untuk kekuatan kesuburan, kekuatan langit dan bumi, tidak melarang penyelidikan bagaimana kekuatan semacam itu beroperasi. Jalan langit mengisyaratkan sebagai sebuah sumber pemahaman. Fakta bahwa alam dijalankan secara konsisten hampir sepanjang waktu, mengundang orang untuk mempelajari pasang surut fase bulan, pergerakan bintang dan sebagainya. 

 Juga meliputi pemikiran orang-orang cina pra-konfusius adalah kepedulian kuno terhap roh, baik yang jahat maupun yang baik. agama kaum petani adalah animism, dalam arti bahwa agama ini percaya pada roh yang ada dimana-mana, pohon-pohon dan aliran sungai mempunyai roh sendiri, sumber kehidupan dan kekuatan mereka sendiri. Angin adalah kekuatuan roh dan karenanya sumber pengetahuan, keterampilan kekuatan dan kemarahan manusia. Para ahli nujum dipuja di masa cina kuno karena mereka dapat berhubungan dengan roh-roh ini. Leluhur yang sudah meninggal ditakuti dan sekaligus dihormati, karena mereka dapat tetap berada dalam rumah keluarga, menyebabkan banyak kesulitan jika mereka tidak ditenangkan. Pada suatu ketika roh jahat dapat menguasai seseorang dan pada masa gerakan (penghormatan untuk jalan) yang dikenal sebagai taoisme religius. Menjadi terorganisasi para pendeta bersedia untu mengusir setan. Roh dapur dewa rumah keluarga dewa kebaikan di hormati siang dan malam dengn persembahan kecil hadiah nasi dan bunga.

 Dimana saja dalam cina tradisional sebelum konfusius dan berlanjut jauh setelah dia (paling tidak diantara kebanyakan) permasalahan agama adalah mengusir roh jahat penyebab kesialan dan memohon bantuan roh yang baik sebagai agen keberuntungan dimana mana orang sangat peduli untuk membangun rumah mereka dengan baik, meniah pada saat astrologi menganggap sebagai hari penuh keberuntungan melindungi anak-anak merka dari wanita iblis dan menghindari kenmarahan hantu kelaparan. Kofusius merupakan penanda terputusnya hubungan dengan tradisi animism, kelompok petani ini meskipun mereka tidak menguasainya sesunggunya tradisi ini membentuk banyak pemikiran sendiri dengan cara yang lembut dan tradisi ini ada bersma-sama dengan tradisi yang di dirkannya diatas landasa n yang lebih tinggi. 
Dalam penjelasan lain disebutkan dan dibagi seperti berikut:

Pertama, bangsa tiongkok sejak dahulu kala hidup agraris (bertani). Hal ini berarti mereka harus banyak berhubungan dengan alam sekitarnya. Peristiwa-peristiwa banyak mempengaruhi kehidupan bertani mereka. Sedang tidak selamanya peristiwa-peristiwa alam sekitar tersebut dapat dimengerti dengan akal fikirannya, maka peristiwa alam sekitar itu dipandang sebagai kegoiban. Angggapan demikian menyebabkan timbulnya metode-metode atau upacara-upacara pemujaan terhadap kegaiban itu dengan tujuan agar kekuatan gaib yang mereka prcayai tidak menimbulkan kerusakan serta kejahatan kepada kehidupan pertanian mereka, sehinggga diharapkan hasil-hasil pertanian menjadi melimpah –limpah setiap tahun diadakan upacara pemujaan dan kurban-kurban kepada yang gaib itu.

Kedua, selain itu roh-roh leluhur menempati suatu tempat penting dalam sanubari bangsa tiongkok, karena leluhur yang telah meningggal dianggap masih melanjutkan hidupnya dalam lingkungan keluarga. Arwahnya harus dipuja oleh keluarga. Oleh karena itu jenazah nenek moyangnya selalu dikubur di lingkungan tanah milik keluarga yang bersangkutan. Pemujaan terhadap arwah akhirnya diperluas dari keluaraga sampai kepada negara. Lambang leluhurnya dibuat dalam bentuk “papan arwah” yang ditulisi nama leluhurnya yang meninggal. Papan arwah tersebut ditaruh dalam kuil. Pemujaaan terhadap arwah nenek moyang ini adalah akibat dari suatu pendidikan ethis yang timbul dari rasa penghormatan terhadap orang tua mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

Ketiga, akhirnya penghormatan kepada leluhur tersebut senantiasa mengalammpeningkatan yang lebih tingggi lagi yakin meningkat kearah penghormatan terhadap “langit”, sehinggga menimbulkan pandangannya dewa yang lebih agung, yang berada di atas roh-roh leluhurnya. Dewa agung tersebut ialah dewa langit. Menurut Prof. Blekker bahwa ahli sejarah memendang dewa langit suatu kepercayaan dewa yang paling tua. Dewa langit adalh simbul etika Tiongkok baik secara individual maupun politik kenegaraan. Lamgit memiliki sifat-sifat luhur yang harus diamalkan dalam pendidikan manusia.  

B. Pendiri ajaran Konfusianisme: Master Kung (Kung-Fu-Tzu)

Riwayat hidup Konfusianisme telah menjadi bagian dari beberapa legenda. Gelar Konfusianisme berasal dari bahasa latin K’ung-Fu-Tzu. dalam sastranya master K’ung.

Kung dilahirkan di Lu sekitar tahun 551 SM. Dia termasuk keluarga aristrocatric adalah anak yatim yang miskin tetapi dia memiliki keinginan yang besar untuk merubah dunia melalui pendidikan pada usia 44 dia terkenal sebagai guru Li atau seremonial. 

Menurut cerita, perkembangan repotasi k’ung menyebabkan dia mempunyai posisi di kementrian pada pemerintah adipatai LU. Pada usia 55 dia Pergi merantau ke cina. Pada tahun 848 SM, dia kembali dan meninggal pada tahun 479, dia meninggal dengan kecewa karena perubahan besar yang dia inggini belum tercapai.

Namun ajaran yang dia sebarkan dimasyarakat telah membuat perubahan yang penting terhadap masyarakat di cina  
Khonghucu adalah putra bungsu Shu Liang He. Beliau mempunyai 9 kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki yang cacat kaki bernama Meng-pi. Ibunya bernama Yan Zheng Zai. Beliau lahir pada tanggal 27 Ba Yue (bulan 8) 551 Sebelum Masehi di negeri Lu, Kota Zou Yi, Desa Chang Ping di lembah Kong Song (kini jazirah Shandong kota Qu Fu). Nama kecilnya adalah Qiu yang berarti bukit alias Zong Ni artinya Putera kedua dari bukit Ni. Ayahnya meninggal ketika Konfusius berumur tiga tahun, sehingga dia diasuh oleh ibunya yang baik tetapi miskin. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan keuangan, Konfusius terpaksa mencari nafkah sendiri, mula-mula dengan melakukan kerja kasar. Walaupun masa remaja berisi cerita – cerita nostalgia tentang berburu, mengail ikan dan memanah, sehingga menunjukan bahwa kalau dia bukan kutu buku akan tetapi beliau menyelesaikan sekolahnya dalam waktu singkat dengan hasil yang baik. Sejak usia 15 tahun dia memusatkan perhatian pada ilmu pengetahuan Usia 19 tahun menikah dengan seorang gadis dari marga Jian Guan dari Negeri Song. Dan dalam usia 20-an menjadi seorang guru privat, setelah menjadi pegawai pada beberapa jabatan pemerintahan yang tidak berarti. Nama baik pribadi serta kebijaksanaan hidupnya tersebar luas dengan cepat dan menarik sekelompok pengikut yang bersemangat.

Walaupun para pengikutnya yakin bahwa” sejak munculnya manusia di atas dunia ini tidak pernah ada orang seperti guru kami ini”, namun ditinjau dari ambisi Konfusius sendiri karier hidupnya adalah suatu kegagalan. Pada versi lain, pada usia delapan belas, Konfusius menikah dan mempunyai anak laki-laki yang dinamai Lieu, yang artinya “ikan gurame besar”. (Lieu terbukti menjadi kekecewaan Konfusius. Ia tak pernah menjadi “ikan gurame besar” seperti yang diharapkan Konfusius.) Konfusius menjalani kehidupan yang miskin dan hanya bisa bekerja sekerdanya di beberapa tempat, seperti menjadi juru tulis di toko dan penjaga hewan-hewan suci. Dalam waktu-waktu senggangnya, Konfusius mempelajari sejarah, musik dan liturgi. Dengan segera ia dikenal sebagai orang paling terpelajar di Lu. Konfusius adalah pribadi yang ambisius. Ia berharap bahwa pada suatu saat dia akan mendapatkan posisi yang tinggi di pemerintahan sehinggga dapat menerapkan gagasannya di dunia nyata. Tidaklah mengherankan apabila para penguasa yang senang berpesta pora itu sama sekali tak ingin memperkerjakan perusak permainan semacam Konfusius untuk menjalankan pemerintahan di wilayah mereka. Karena itu lamaran Konfusius tak pernah mendapat tanggapan yang layak. 

Tujuan hidupnya adalah menjadi seorang pejabat pemerintah, karena beliau yakin bahwa teori-teorinya tidak akan langgeng sekiranya tidak disalurkan nyata melalui pemerintah. Beliau berkeliling dari suatu negara ke negara lain, menawarkan nasehat yang tidak diminta kepada para penguasa mengenai cara memperbaiki pemerintahannya, sambil mencari kesempatan yang tepat untuk mewujudkan cita-citanya (menjadi seorang pejabat pemerintah untuk, menyalurkan teori-teorinya). Tetapi kesempatan itu tidak pernah tiba.

Pada saatnya, ketika terjadi pergantian pemerintahan dinegaranya, beliau diundang untuk kembali. Sadar bahwa beliau terlalu tua untuk menjadi pejabat, beliau menghabiskan usianya selama lima tahun berikutnya dengan mengajar dan menyunting kitab-kitab klasik secara tenang. Dalam tahun 479 SM dalam usia 73 tahun beliau meninggal dunia.
 
Walaupun gagal sebagai polotisi, tidak diragukan lagi bahwa Konfusius adalah salah seorang guru terbesar dunia. Mampu mengajar sejarah, syair, pemerintahan, adat sopan santun, matematika, musik, teologi dan olahraga. Seperti Socrates beliau adalah sebuah universitas satu-oran. Cara beliau mengajar juga seperti Socrates. Beliau selalu bersikap informal, tidak kelihatan memberikan kuliah, melainkan berbicara mengenai masalah-masalah yang diajukan oleh murid-muridnya, mengutip bahan bacaan, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Harapannya amat besar terhadap para muridnya ini. terutama yang pintar, karena beliau beranggapan bahwa maksud beliau menerima sebagai murid adalah untuk menata kembali seluruh tatanan masyarakat.

Keyakinan ini menyebabkan beliau menjadi seorang yang gigih dalam bekerja. Namun dengan rasa humor dan keselarasan, beliau tidak menjadi orang yang fanatik. Walaupun beliau mempunyai kepercayaan akan dirinya sendiri, beliau bersedia untuk selalu mengakui bahwa beliau mungkin keliru, dan kadang-kadang beliau memang keliru.

Tidak ada hal yang luar biasa pada dirinya. Beliau senang bergaul dengan orang lain, makan bersama, ikut bersama menyanyikan lagu yang enak, dan minum walaupun tak sampai mabuk. Para pengikutnya mencerikatan bahwa “ di waktu santai guru biasa bersikap biasa saja dan gembira beliau ramah tapi tegas anggun tapi menyenangkan sikap demokratisnya suddah kitautarakan di depan bukan saj beliau siap membela kepentingan orang biasa melawan kaum bangsawan yang suka menindas pada masa namun dalam hubungan pribadinya “dengan tidak merasa malu ” beliau bergaul dengan segala lapisan dan tidak pernah memarahi muridnya yang miskin bahkan bila mereka tidak mampu membayar dalam bentuk apapun.beliau seorang yang murah hatri walaupun bisa berkata pedas sekkiranya seorang murid perlu di lakukan demikian terhadap seorang muridnya yang suka mengkritik temanya kofisius berkata jelas” bahwa tzu kung sendiri telah sempurna karena ia dapat mennyediakan waktunya untuk itu ”.

Memang demikian halnya sampai ahir hayatnya ia bersifat lebih keras terhadap dirinya sendiri dari pada siapapun juga, saya ti mau di anggap sebagai orang yang arif dan bijaksana dan pengasih manusia. Lebih baik di anggap pejuang yang tak kenal lelah untuk menjadi orang yang arif dan bijak sana dan pengasih manusia beliau memang tetap setia dengan perjuangan tersebut sedianya beliau bersedia untuk berkompromi dengan mereka yang sedang memerintah kekuasaan kekayaan akan menjadi miliknya jika di kehendaki namun beliau lebih suka menegakkan nam pribadinya tidak pernah beliau menyesalkan pilihanmya walau harus makan makanan mentah meminum air dan berbantal lengan aku masih memiliki kebahagiaan dalam semuanya itu kekayaan dan kehormatan yang di peroleh melalui secara tidak halal, tidak lebih artinya bagiku dari pada awan-awan yang sedang melayang.

 Pemujaan terhadap diri beliau bermula sejaka wafatnya. Sikap tiu segera tampak di antara para pengikutnya. Tzu-kung berkata: “bekiau adalah matahari dan bulan yag tak munkin di atasi. ”kemustahilan menyamai guru kita sama mustahilnya dengan memanjat tangga untuk naik ke langit “. Orang-orang lain menyetujui hal itu. Dalam beberapa generasi saja, di seluruh china beliau telah di pandang sebagai” petunjuk jalan dan penunutun dari sepuluh ribu generasi.” Apa yang sesungguhnya akan lebih menggembirakan beliau adalah perhatian yang diberikan kepada pikiran-pikirannya. Selama dua ribu tahun terakhir, tiap pagi anak sekolah cina akan memberi salam dengan kedua belah telapak tangannya yang tergenggam kepadaa sebuah papan kecil yang bertuliskan nama konfusius. Hampir setiap pelajar cina berjam-jam lamanya membaca ucapan-ucapan konfusius, sehingga ucapan-ucapan tersebut telah menjadi bagian dari cara berfikir cina, yang menetas sampai kepada mereka yang buta huruf melalui pepatah-pepatah lisan. Juga pemerintahan cina lebih banyak dipengaruhi oleh konfusius dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Sejak permulaan masehi sebagian besar pejabat-pejabat pemerintahan menguasai pengetahuan klasik konfusius, termasuk para pejabat-pejabat tinggi. Ada sejumlah gerakan untuk mengangkat beliau ketingkat yang setaraf dengan Tuhan, beberapa diantaranya bahkan merupakan gerakan setengah resmi. 

Apakah yang menyebabkan pengaruh yang sedemikian besarnya sehingga bahkan dalam tahun 1938 para pengamat yang cukup cermat masih memandang ajaran konfusius sebagai “suatu kekuatan intelektual besar” dari seperlima penduduk dunia ini? tidak mungkin hal itu disebabkan oleh kepribadian beliau. Walaupun dapat ditelusuri, kehidupan beliau amat sedikit berisi kekuatan dramatis untuk menjelaskan dampaknya kepada sejarah. Sebaliknya, jika kita berpaling kepada ucapan-ucapan beliau, kebungungan kita malahan akan bertambah. Sebagai suatu rangkaian anekdot yangsederhana serta sebagai dalil-dalil moral semua ucapan itu memang patut dihargai. Tetapi bahwa sekumpulan ucapan yang sebenarnya dimaksudkan sebagai bahan pendidikan, yang sangat tidak menggairahkan, serta bersifat biasa saja, dapat mempersatukan sebuah kebudayaan sepintas lalu sungguh merupakan salah satu rahasia sejarah. Inilah contohnya:

Bukankah ia seorang ahli filsafat sejati yang walaupun tidak dikenal orang, tidak merasa sakit hati? 
Jangan lakukan terhadap orang lain apa yang kamu tidak ingin dilakukan terhadapmu. Aku tidak sedih karena orang tidak mengenalku, aku akan sedih jika aku tidak mengenal mereka. 
Jangan menginginkan hasil segera, janganlah juga mencari keuntungan-keuntungan kecil. Jika kamu mencari hasil segera engkau tidak akan memproleh tujuan terakhir. Jika engkau disesatkan oleh keuntungan-keuntungan kecil, tidak pernah engkau melakuakan hal-hal besar.
Orang yang berhati mulia pertama-tama mengamalkan apa yang dikotbahnya, dan baru kemudian mengkotbahkan apa yang diamalkannya itu.
Bila engkau melihat dalam hatimu, Dan tidak ada yang salah, apakah yang harus digelisahkan, dan apakah yang harus ditakutkan?
Jika engkau mengetahui sesuatu untuk menyadari bahwa engkau mengetahuinya, dan jika engkau tidak tahu untuk menyadari bahwa engkau memang tidak tahu, itulah pengetahuan.
Terlalu jauh sama buruknya dengan terlalu dekat. 
Orang yang tidak mempunyai kebajikan tidak akan lama dalam kesukaran juga tidak akan lama dalam kebahagiaan. 
Jika engkau bertemu dengan orang yang terhormat, pikirkanlah bagaimana menrunya. Jika engkau bertemu dengan orang yang berwatak buruk, periksalah watak dirimu sendiri.
Kekayaan dan pangkat adalah hal yang diinginkan manusia tetapi jika hal-hal itu tidak dimiliki melalui jalan yang halal, tidak mungkin dimiliki.
Bersikaplah ramah dengan setiap orang, tetapi bergaullah akrab hanya dengan mereka yang mempunyai kebajikan.
Pelayan perempuan dengan pelayan laki-laki amat sulit tinggal dirumahmu. Jika engkau bersahabat dengan mereka, mereka tidak akan hormat lagi kepadamu. Jika engkau jauh dari mereka, mereka tidak menyukainya. 

Ajaran konfusius yang begitu luas dan kurang masuk akal ini justru menjadi bukti kekuatan Konfusianisme. 

C. Ajaran dan Kitab Suci Konfusianisme: Five Classics dan Four Books

Kitab suci agama Konghucu sampai kepada bentuknya yang sekarang mempunyai masa perkembangan yang sangat panjang. Kitab Suci yang tertua berasal dari Raja Suci Giau (2357-2255 SM) dan yang termuda ditulis oleh Bingcu (wafat tahun 289 SM), meliputi masa sekitar 2000 tahun. Kitab Suci yang berasal dari para Nabi purba sesuai dengan wahyu yang diterima langsung nabi Kongcu dari Tuhan Yang Maha Esa disempurnakan dan dihimpun, kini disebut Ngo King (Kitab Suci yang Lima)
 Sebagai kitab suci yang pokok. Ajaran-ajaran nabi Kongcu dibukukan oleh para muridnya dan dipertegas oleh Bingcu yang terhimpun dalam kitab Su Si (Kitab yang empat).

Kitab Suci Yang Lima terdiri dari:
1. Si King atau Kitab Sanjak. Kitab ini terdiri dari kumpulan nyanyian-nyanyian upacara bersifat puji-pujian terhadap keagungan Tuhan maupun upacara di istana.
2. Su King atau Kitab dokumentasi sejarah suci.
3. Ya King atau Kitab perubahan. Kitab ini memepunyai nilai universal, berisi ajaran tentang penjadian alam semesta, sehingga dengan menghayati isi kitab ini, manusia dapat menyingkap tabir kuasa Tuhan dengan segala aspeknya.
4. Lee King atau Kitab Kesusilaan berisi ajaran kesusilaan dan peribadatan.
5. Chun Chiu King. Kitab suci ini berisi segala macam penilaian dan komentar nabi Kongcu atas berbagai peristiwa zaman itu, sehingga sangat menarik dan bermanfaat untuk disimak bagaimana sesungguhnya kebenaran yang harus ditegakkan itu.
Kitab Suci Yang Empat atau Su Si terdiri dari:
1. Thai Hak atau ajaran besar berisi bimbingan dan ajaran pembinaan diri, keluarga, masyarakat, negara, dan dunia, ditulis oleh Cingcu atau Cing Chan, murid nabi dari angkatan muda.
2. Tiong Yong atau tengah sempurna berisi ajaran keimanan agama Konghucu: iman kepada Tuhan, firman-Nya mengenai manusia, watak sejati, jalan suci dan peranan agama, ditulis oleh Cu Su atau Kong Khiep, cucu nabi. Susunan kitab ini dirapikan oleh Cu Hi.
3. Lun Gie atau sabda suci berisi percakapan nabi serta para muridnya juga tentang orang-orang zaman tersebut dan mengenai peri kehidupan sehari-hari nabi. Kitab ini dibukukan oleh beberapa murid nabi.
4. Bingcu atau kitab suci yang dituliskan oleh Bingcu yang berfungsi menegaskan dan meluruskan tafsir ajaran Konghucu dalam memerangi penyelewengan.  


Deification of cunfucius 
Idealis dan idolisasi pada kepribadian orang0orang kongfusianisme adalah nyata dalam sejarah. Selama hidupnya orang0orang kongfusianisme mereka memuliakan sebagai seorang master yang hebat, mereka tidak diibaratkan sebagai orang suci atau tuhan tetapi diwaktu yang lain, gemerlapan dari kedewawan muncul dimemorinya. Sebuah mperial edict di umumkan dicina tahun 59 A.D. engorbanan0pengoirbanan ditawarkan ke orang-orang kongfusianisme dalam waktu yang tepat. Pada tahun 630 A.D. Tai-tsung membangun sejumlah candi ditempat-tempat dari kerajaannya dan meminta tumbal-tumbal untuk dibuat dicandi tersebut untuk pemujaan orang-orang kongfusianisme ketika orang-orang buda sampai ke cina. Patung dicandi buda memberikan semangat kepada orang-orang kongfusianisme untuk meletakkan patung-patung orang-orang kongfusianisme dicandi mereka. Orang-orang kongfusianisme di dewakan menjadi tingkat yang sama dengan buda didalam lingkaraan kehormatan dari orang-orang yang beribadah.
   
D. Interaksi pemeluk konfusianisme dengan pemeluk agama lain di china 
Interaksi adalah suatu dinamika, suatu proses yang tidak statis, koordinat kedua fihak terus bergerak. Masyarakat Konfusian sudah mengenal komunitas Kristen sejak munculnya aliran Nestorian, Ini terjadi pada kurun waktu abad VII hingga 12 yakni masa dinasti Sui Tang hingga Yuan. Kendati masa itu pengaruh Nestorianisme sangat kuat khususnya di kawasan Asia Tengah, India dan Mongolia, tetapi aliran ini bukanlah suatu mainstream kekeristenan yang sekarang ada, aliran Nestorian sudah lama menghilang. Kelompok ini dianggap sebagai suatu heresi berdasar gagasan teologis dari Nestorius seorang batrik Konstantinopolis yang terkenal dengan asas diphyseis yang memandang pribadi Yesus Kristus memiliki dua badan yakni tubuh fisik dan tubuh astral berbeda dengan visi gereja aliran Barat khususnya Roma. Cara mereka memandang Konfusianisme juga amat berbeda. Seperti contoh interaksi pemeluk konfusionisme dengan pemeluk agama lain di bawah ini; 
Dapat dicontohkan interaksi kristen dan konfusionisme
Pada zaman abad pertengahan katolik sangat berbeda dengan Katolik zaman kini yang relatif lebih solid. Gereja pada zaman itu menganggap bahwa diluar gereja tidak ada keselamatan extra ecclesiam nulla sallus bahkan tidak ada pewahyuan (revelation) Mengkristenkan semua bangsa adalah tujuan kegiatan missi dengan menghalalkan semua cara termasuk pemaksaan atau intrik. Gereja Katolik membagi kerja imamat kedalam suatu ordo misalnya Ordo Serikat Jesus yang didirikan St. Agustinus, 0rdo Frate Minorum St. Fransiskus dari Asisi dst. yang praktis tidak mengenal Asia Selain ada ordo imamat ada pula bruder (brotherhood) misalnya Budi Mulia, ordo biarawati Fransiskan. Kini juga berkembang ordo lokal Praja yang dirintis oleh Kardinal Sugiopranoto dari Semarang. Perkembangan ordo lokal menyebabkan lebih baiknya apresiasi pada budaya lokal,yang menyebabkan budaya menjadi banyak diminati.
Dalam hal budaya China, kaum misionaris nampaknya tidak pandai membedakan antara agama rakyat China (folk religion/ shenisme) yang memang benar memuja arwah leluhur ancestor cult bukannya ancestor veneration (memuliakan leluhur). Bahkan awalnya mereka tidak mengenali mana Buddhisme mana Taoisme dan manapula agama rakyat semua mendapat label agama leluhur China, karena itu mereka menganggap semua agama yang ada pada masa itu sama. Pada masa itu tanah China adalah suatu terra incognito, mereka tidak mengenal bahasa maka mereka pun tidak mengenal adat istiadat. Beruntung tokoh sekaliber Matteo Ricci adalah pengkaji bahasa yang handal. Semula mengangap Buddhisme yang memainkan peranan utama dalam kehidupan bangsa China, tetapi kemudian sadar bahwa pemegang kunci filsafat kenegaraan justru kaum Konfusian. Dan Ricci adalah seorang yang menyadari arti penting dari konfusianisme. 
Ricci sangat antusias dalam mempelajari ajaran Kongfuzi, karyanya yang monumental adalah menterjemahkan sebagian dari Lun Yu kedalam bahasa Latin, sayang hal itu tidak pernah selesai. Motivasi Ricci mempelajari Ru Jiao tentulah dengan tujuan mencari celah untuk mengkatolikkan rakyat China melalui keluarga istana sebagai point of entry selaras asas cuius regio, llius et religio, rakyat mengikuti agama raja.. Itu sebabnya maka segala cara untuk memasuki kalangan dalam dilakukan a.l. menjadi tutor astronomi dan trigonometrika bagi kaisar Kangxi
Konfusianisme dan budaya China menyadarkan Barat dan Kristen bahwa Allah berkarya dimana saja, termasuk diluar Gereja. Agama Kristen semakin membuka diri dan mulai bersikap inklusif kepada semua bangsa manusia. Gereja menjadi sadar bahwqa Allah bukan saja Allah Ibrahim, Ishak dan Yakob, tetapi juga Allah Konghucu, Laozi, Sidharta serta Allah si Komar, Allah si Ketut dan Allah Mbok Jumimen serta Allah mbokku dan Mbahmu juga. Allah rasanya kok tidak mau dimonopoli dan surga tidak hanya buat kalangan sendiri. Konsep Konfusian seperti Tianmin (warga dunia) dan Datong (kesatuan ummat manusia) banyak diserap barat. Pemikiran Voltaire dan John Locke mengenai humanisme banyak bersumber dari faham Konfusian. Inilah yang kemudian merembes dalam konsep dasar negara Amerika dan dunia. Bilangan binomial yang diperkenalkan Leibnitz diambil dati Yijing. Catatan observasi Matteo Ricci dan kawan-kawan, dalam bahasa latin banyak mempengaruhi pemikiran Gereja Katolik Roma.
Masyarakat China Konfusian pun banyak belajar dari Barat, terutama dalam hal penegasan keesaan Allah dan hak asasi manusia. Banyak skolar muda yang menyadari sistem feodalisme serta penindasan jender yang harus dibasmi dari tradisi komunitas Konfusian. Munculnya Gang You Wei yang berusaha membangkitkan Konfusianisme dengan ritus baru banyak dipengaruhi Kristen. Agama Konghucu yang coba distimulasinya di Indonesia juga sangat dipengaruhi tata ibadah kebaktian Kristen. Perjumpaan mendewasakan keduanya dan saling membuka prespektif dan memperkaya diri, Kedua komunitas itu saling belajar. 
Ajaran
Ajaran Konfusionisme telah membentuk aspek cina yanyg paling penting pada tahun 2000 yanyg lalu. Walaupun ada masa-masa pemerintahan komunis dan revolusi kebudayaan (1966-1969), pengaruh ajaran konfusianisme di cina tetap penting.
Konfusius mengajarkan bahwa surga dan bumi akan menjadi menjadi harmonis jika setia orang mematuhi mereka yang ada di atas dan membagi dengan pantas kepada mereka yang ada di bawah.berkenaan dengan masyarakat hirarkis yang benar maka anak laki-laki harus patuh pada ayah,istri harus patuh kepada suami,rakyat harus patuh pada kaisar,dan kaisar harus mematuhi surga .hubungan yang sederajat adalah hubungan antara teman .kebahagiaan masyarakat hanya dapat di jamin jika hirarki di akui.
Konfusius mengajarkan hanya keluarga bahagia yang merupakan pondasi dari suayu dunia yang harmonis orang-orang tua di harapkan mengajarkan kebajikan dan tugas kepada anak-anak mereka yang akan menjadi dewasa dan yang akan menghormati mereka sebagai balas budi.penghormatan semacam ini termasuk kepatuhan dan kesediaan memnerima kekuasaan orang tua tanpa perlu di bantah.ibadah untuk para leluhur merupakan perwudan dari kewajiban anak-anak merupakan perwujudan perbedaan yang penting bgi masyarakat yang bersatu padu.penghormatan yang diberikan kepada orang tua dalam hidup ini harus di lanjutkan setelah mati.
Ajaran Yin dan Yang
Menurut pandangan pengikut Konfusius, segala sesuatu di dalam alam semesta ini terdiri dari dua prinsip yang saling berlawanan,yaitu yin(prinsip feminim)dan yang(prinsip maskulin).sifat feminine adalah hal-hal yang bersifat menerima dan menghasilkan,sedangkan sifat maskulin adalah hal-hal yang bersifat aktif dan keras hati. untuk kesenangan pribadi dan sosial,unsure-unsur ini harus dijaga keseimbangannya.jika seorang kaisar menghormati para leluhurnya yang berda di surge dan mendapatkan restu daripadanya,secara otomtis ia akan menjaga keseimbangan antara Yin dan Yang di dalam kekaisaran.sebagai imbalannya akan di ahasilkan pannen yang bagus,kemakmuran yang merata,dan kebahagiaan yang luas. 

Intisari ajaran Khong Hu Cu
Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu: 
 Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
 Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
 Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
 Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
 Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
 Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
 Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
 Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang): 
  Ren - Cintakasih
  Yi - Kebenaran/Keadilan/Kewajiban
  Li - Kesusilaan, Kepantasan
  Zhi - Bijaksana
  Xin - Dapat dipercaya
Lima Hubungan Sosial (Wu Lun): 
 Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan
 Hubungan antara Suami dan Isteri
 Hubungan antara Orang tua dan anak
 Hubungan antara Kakak dan Adik
 Hubungan antara Kawan dan Sahabat
Delapan Kebajikan (Ba De): 
 Xiao - Laku Bakti
 Ti - Rendah Hati
 Zhong - Satya
 Xin - Dapat Dipercaya
 Li - Susila
 Yi - Bijaksana
 Lian - Suci Hati
 Chi - Tahu Malu
 Zhong Shu = Satya dan Tepa selira/Tahu Menimbang:

"Apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain" (Lunyu)
Nabi
Para nabi (儒教聖人) Ru Jiao di antaranya:
 Nabi Purba (扶羲) Fu Xi * 2952 – 2836 SM 
 Fu Xi beristrikan Nabi Nu Wa (Lie Kwa, Hokian) yang menciptakan Hukum Perkawinan
 Nabi Purba (神農) Shen Nong 2838 – 2698 SM
 Nabi Purba (黃帝) Huang Di 2698 – 2596 SM 
 Istrinya, Nabi Lei Zu adalah penemu sutra yang ditenunnya dari kepompong ulat sutra dan bersama Huang Di menciptakan alat tenun, pakaian Hian Ik (pakaian harian) dan Hong Siang (pakaian upacara).
 Nabi Purba (堯) Yao 2357 – 2255 SM
 Nabi Purba (舜) Shun 2255 – 2205 SM
 Nabi Purba (大 禹) Da Yu * 2205 – 2197 SM
 Nabi Purba (商 湯) Shang Tang* 1766 – 1122 SM
 Nabi Wen, Wu 文, 武 (周公) Zhou-gong* 1122 – 255 SM
 Nabi Besar (孔 子) Kong Zi* 551 – 479 SM

Hal-hal yang perlu diketahui dalam agama Khonghucu
 Mengangkat Konfusius sebagai salah satu nabi (先知)
 Menetapkan Litang (Gerbang Kebajikan) sebagai tempat ibadah resmi, namun dikarenakan tidak banyak akses ke litang, masyarakat umumnya menganggap klenteng sebagai tempat ibadah umat Khonghucu.
 Menetapkan Sishu Wujing (四書五經) sebagai kitab suci resmi
 Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi
 Hari-hari raya keagamaan lainnya; Imlek, Hari lahir Khonghucu (28-8 Imlek), Hari Wafat Khonghucu (18-2-Imlek), Hari Genta Rohani (Tangce) 22 Desember, Chingming (5 April), Qing Di Gong (8/9-1 Imlek) dsb.
 Rohaniawan; Jiao Sheng (Penebar Agama), Wenshi (Guru Agama), Xueshi (Pendeta), Zhang Lao (Tokoh/Sesepuh).
 Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.
 Tahun Zaman Nabi Khongcu Tahun Baru jatuh 22 Desember. 4 February pergantian musim dingin ke musim semi. Jadi imlek bukan perayaan musim semi. Perkiraan tanggal 1 imlek, rentang waktunya 15 hari kedepan dan 15 hari kebelakang dari 4 Pebruary tersebut.Tiap 4 atau 5 tahun sekali ada bulan ke 13, untuk menggenapi agar perhitungan tersebut tidak berubah. 


Master kung sebenarnya buakn seoarang yang dia seoaranag anak menteri kerajaan akna tetapi ortunya meniggal dan di anggaplah sebagai orng miskin akan tetapi sebenarnya dia mempunysi gelar ato jabatan menteri jg.
Knp dsbut master kung?master(seorang guru).
Kong-fuzt-ztu:
Orang cina menyebutny konfusius.
Nama baratnya master kung.
Gelar cina :kung fut-zte
Knp ajrannnya tidak menyebar/merata?
Lahir pada di nasty?dinasti shang=aturan2 baku tentang feodalisme= aristrokrasi
Ajaran kongfu
-patronase=client
-kekuasaan



Ketika Kaum Israil Ingkar Kepada Tuhannya

A.Pendahuluan


 Bani Israil adalah sebutan dalam bahasa arab untuk menyebut kaum keturunan Israil yakni kaum Israel. Sebutan ini juga merupakan sebutan yang digunakan dalam Al Qur'an saat merujuk hal yang sama, Allah kerap memanggil Yaqub (Bahasa Inggris Jacob) dengan nama Israel, maka anak-cucunya disebut Bani Israel. Sebuah surat dalam Al Qur'an yakni surat Al Israa' juga memiliki nama lain yang banyak dikenal sebagai surat Bani Israil. Dalam perjalanannya, kaum Bani Israil mendapat banyak ujian mulai dari menjadi buronan Fir’aun, menjadi kaum yang direndahkan, serta diusir dari Mesir. Di satu sisi kaum Bani Israil merupakan kaum yang banyak mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT, tapi sayang karena terlena dengan nikmat-nikmat yang diberikan, mereka mengingkarinya dengan kesombongannya mereka tidak mau mengikuti para utusan yang telah diutuskan kepada mereka. Semua tingkah laku mereka telah dijelaskan secara detail dalam al-Qur'an al-karim.  

B.Pembahasan
1. Ayat-ayat al-Qur'an mengenai kenikmatan dan kelingkaran Bani Israil 
 Surat al-Baqarah ayat 49-60 (Nikmat Allah kepada kaum Israil)
وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ (٤٩)وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (٥٠)وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (٥١)ثُمَّ عَفَوْنَا عَنْكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٥٢)وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (٥٣)وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (٥٤)وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (٥٥)ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٥٦)وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (٥٧)وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ (٥٨)فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (٥٩)وَإِذِ اسْتَسْقَى مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ (٦٠)

 Surat al-Baqarah ayat 61, 65 dan 67, 74 (Keingkaran Bani Israil terhadap nikmat Allah SWT.)
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نَصْبِرَ عَلَى طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الأرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ (٦١)
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ (٦٥)
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ (٦٧)
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (٧٤) 

 Terjemahan ayat 49-60
“Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.(49) Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.(50) dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. (51). Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur. (52) Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk. (53). Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya kamu telah Menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; Maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (54). Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum Kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya. (55). Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur. (56). Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka Menganiaya kami; akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri. (57) Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan Katakanlah: "Bebaskanlah Kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik". (58) lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik. (59) Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (60)
 Terjemah surat al-Baqarah ayat 61 dan 65
Ayat 61
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. sebab itu mohonkanlah untuk Kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi Kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, Yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang tidak dibenarkan. demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.
 
Ayat 65
Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".
 Terjemah surat al-Baqarah ayat 67 dan 74
Ayat 67
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan Kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
Ayat 74
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. 

2. Tafsir ayat al-Qur'an mengenai kenikmatan dan kelingkaran Bani Israil 
 Surat al-Baqarah ayat 49-50 (Nikmat Allah kepada Bani Israil)
Ayat 49, menjelaskan mengenai mengingatkan kamu Bani Israil yang diberi kenikmatan yang melimpah ruah yang berupa menyelamatkan mereka dari kejaran Fir'aun dan para pengikutnya yang menyiksa mereka di tempat asalnya (Mesir), di antara siksanya ialah menyembelih anak laki-laki dari Bani Israil, sedangkan anak perempuan tetapi hidup dalam keadaan hina. Ayat 50 menjelaskan mengenai tentang hal yang sama yakni tentang nikmat Allah SWT. kepada Bani Israil, di mana Bani Israil tersebut berupa terbelahnya lautan karena untuk menyelamatkan Bani Israil dari kejaran Fir'aun dan pengikutnya. Ayat 51 dan 52 menjelaskan mengenai hal yang dikerjakan kepada mereka dan nenek moyangnya. Kenikmatan tersebut berupa pengampunan yang berawal dari kejadian ketika Nabi Musa as pergi selama 40 malam untuk bermunajat meminta petunjuk, tapi ketika Nabi Musa pergi ternyata kaum Bani Israil menjadikan anak lembu sebagai sembahan mereka. Sungguh perbuatan sangat tidak tahu berterima kasih. Tapi dengan kejadian tersebut Allah SWT. masih tetap memaafkan agar mereka bersyukur dan bertobat. Ayat 53 mengenai hal yang sama tentang kenikmatan Bani Israil, dan kenikmatan itu berupa kitab suci sebagai petunjuk mereka yakni al-Furqon dan Taurat sebagai pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Supaya mereka dapat menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Ayat 54 menjelaskan mengenai perintah untuk merenungi diri dari apa yang diperbuat kaum Bani Israil yang banyak melakukan pelanggaran dengan cara menganiaya diri sendiri agar mereka tahu akibat perbuatannya. Ayat 55 dan 56 menjelaskan mengenai betapa keterlaluan sikap Bani Israil yaitu mereka ingin melihat Allah SWT. secara langsung. Kemudian Nabi Musa as mengajak 7 orang yang membangkang untuk melihat Allah SWT. karena sungguh keterlaluan sikap mereka. akhirnya Allah menyambar mereka dengan halilintar sehingga mereka mati sejenak, ada yang menyebutkan mereka hidup lagi/pingsan agar mereka bersyukur kepada Allah SWT. Ayat 57 menjelaskan mengenai nikmat Allah ketika Bani Israil tersesat di padang pasir karena dan tidak ada awan sedikitpun. Tapi Allah masih memberikan kenikmatan dengan menaungi awan di atas tempat mereka tersesat and memberikan makanan manna yaitu manisan yang seperti madu dan salwa yaitu burung puyuh yang sering berhijrah dan tidak sulit ditangkap. Ayat 58 dan 59 yang menjelaskan tentang perintah Allah SWT. kepada Bani Israil untuk menempati negeri yang konon adalah Bait al-Maqdis dan untuk memakan apa saja yang mereka sukai. Dan ketika masuk ke gerbang diperintahkan teriakan “hiththah” yang artinya bebaskanlah dari dosa-dosa besar dan masuklah dengan kerenahan hati. Tapi apa yang mereka lakukan ketika masuk gerbang, lagi-lagi mereka melanggar perintah Allah SWT. mereka tetap berbuat dzalim, di mana mereka melakukan perbuatan yang tidak diperintahkan. Ayat 60 yang berisi tentang nikmat yang diterima Bani Israil lagi yang berupa keluarnya 12 mata air yang termasuk mukjizat Nabi Musa as. Berawal dari permintaan Nabi yang meminta air untuk kaumnya kemudian Allah mengabulkan dengan cara tongkat Nabi Musa as yang dipukulkan pada batu kemudian memancarlah 12 mata air sesuai banyak suku Bani Israil. Dan Allah memerintahkan agar mereka makan dan minim di sana dan melarang mereka berbuat kerusakan di bumi. 


 Surat al-Baqarah ayat 61 dan 65, 67 dan 74 (Keingkaran Bani Israil)
Ayat 61 yang berisikan kecaman atas mereka yang meremehkan nikmat-nikmat Allah SWT. di mana mereka berkata kepada Nabi Musa as untuk meminta makanan yang seperti waktu mereka tinggal di Mesir yaitu diantaranya sayur mayor, ketimun, bawang putih, kacang andas dan bawang merah karena mereka dengan makanan yang sama yaitu al-manna dan as-salwa. Dan di sana Nabi Musa as mencela mereka dengan bertanya: “Kalian mau sesuatu rendah dibandingkan sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT. yang berkualitas tinggi. Kemudian beliau mencela dengan kata-kata: “Jika kalian tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. maka pergilah dan kembalilah ke negeri Salma yang telah menyiksa kalian. Kemudian Bani Israil ditimpahkan kenistaan dan kehinaan dan mendapat murka Allah SWT. karena kedurhakaan mereka serta keangkuhannya. 
Kejadian seperti di atas terjadi berulang-ulang kali, mereka tetap saja mengingkari ayat Allah SWT. dan terlebih mereka membunuh Nabi mereka. Perbuatan mereka yang terus dan terus melanggar telah sampai kesabaran mereka benar-benar malampuai batas. Ayat 65 berisikan penjelasan hal yang sama yakni mengenai kecaman atas pelanggaran Bani Israil. Kali ini menceritakan tentang kedurhakaan Bani Israil pada hari Sabtu. Di mana pada waktu itu hari Sabtu ditetapkan sebagai hari ibadah yang bebas dari berbagai aktifitas dan ini atas usul mereka sendiri. Kemudian Allah SWT. memberikan cobaan kepada mereka dengan mengeluarkan ikan agar menepi. Tapi akhirnya Bani Israil tergoda akan banyaknya ikan pada hari Sabtu, karena pekerjannya pada waktu itu adalah nelayan. Dan karena pelanggaran mereka, akhirnya Allah SWT. menjadikan mereka kera yang hina dan terkutuk. Ayat 67 berisikan keinginan Bani Israil ketika pada waktu ada seorang yang terbunuh dan akhirnya mereka saling menuduh dan Nabi Musa as bertanya kepada Allah SWT. untuk mengetahui siapa pembuhnuhnya. Dan Allah menyuruh Nabi Musa as untuk menyampaikan kepada umatnya agar menyembelih sapi. Tapi lagi-lagi Bani Israil yang angkuh tidak mau melaksanakan karena mereka beralasan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan terbunuhnya orang tersebut. Nabi Musa as dituduh membodohi mereka. Padahal Nabi Musa as sudah menjelaskan kalau semua itu adalah perintah Allah SWT. Tapi mereka tetap saja tidak percaya. Dan akhirnya Nabi Musa as berkata hanya orang-orang jahil saja yang tidak percaya akan perintah dan kekuasaan Allah SWT. Ayat 74 menjelaskan tetap hal yang sama yakni keingkaran Bani Israil terhadap nikmat-nikmat Allah SWT. Di mana ayat ini menjelaskan tentang sifat Bani Israil yang sangat kasar dan lebih kasar lagi karena hati mereka tetap tidak sadar akan kebesaran Allah SWT.Walau sudah diberikan kenikmatan yang melimpah ruah tapi hati mereka tetap saja seperti batu yang keras dan kaku. Padahal diibaratkan batu yang ada di sungai akan berubah bentuk karena mengalir aliran air di sungai. Dan batu yang dipukul Nabi Musa as yang kemudian memancarkan air. Hal tersebut membuktikan bahwa batu saja takut dan tunduk kepada Allah SWT. Tapi kejadian tersebut tidak menyadarkan hati kaum Bani Israil yang keras dan kaku. Dan akhirnya Allah mengancam bahwa Allah SWT. tidak akan lengah dari apa saja yang dikerjakan Bani Israil. 

3.Uraian tentang tingkah laku Bani Israil

 Telah dijelaskan dalam surat al-Baqarah mengenai perilaku Bani Israil. Bani Israil memiliki sifat angkuh, keras, matrealistis, dan masih banyak sikap mereka yang sangat jelek. Di satu sisi Allah mengkaruniakan sebuah kecerdasan, kecerdasan yang membuat suku ini berkembang dengan pesat dari masa ke masa. Dengan kecerdasannya hingga kini keturunan Bani Israil (Israel) adalah salah satu negara yang berpengaruh dalam tatanan kehidupan masa kini. Tapi dibalik pengaruhnya yang besar itu, seakan-akan mereka-lah yang paling benar dan bahkan seluruh Negara-negara di dunia ini dianggap sebagai angin lalu saja. Padahal, jika kita flash back, mereka mendapatkan banyak pertolongan dan kenikmatan yang diberikan Allah SWT. kepada mereka. Mereka masih tetap saja bandel, keras kepala, dan mengingkari apa yang telah Allah SWT berikan kepada mereka. Banyak nabi yang diturunkan berasalkan dari kaum Bani Israil, hal ini karena supaya kaum Bani Israil dapat menerima utusan Tuhan dari kalangannya sendiri. Dasar sifat dari kaum Bani Israil, walaupun banyak nabi yang diturunkan dari kalangannya tapi mereka masih tetap saja mengingkarinya. Mereka dengan congkaknya menolak ajaran para utusan Allah SWT tersebut. Dari perjalanan para utusan Allah tersebut, Nabi Musa-lah merupakan seorang utusan yang mendapatkan ujian paling berat. 



Dimulai dari pembebasan kaum Bani Israil dari cengkraman Fir’aun, Nabi Musa melarikan diri bersama 50.000 orang pengikutnya, Nabi Musa bersama pengikutnya membelah dan melewati laut merah menjadi 12 belahan yang dibelakangnya mengejar 1.200.000 tentara Fir’aun. Kemudian ketika Nabi Musa pergi untuk memenuhi panggilan Allah SWT. mereka kembali pada kesesatan yaitu menyembah patung anak sapi buatan Samiri. Puncak dari ke ingkaran mereka adalah ketika mereka ingin melihat Tuhan serta lalai dalam menjalankan ibadah di hari sabtu karena keasyikan menangkap ikan, padahal di hari Sabtu kaum Bani Israil dilarang melakukan aktifitas, tapi dasar sifat kaum Bani Isail mereka melanggarnya dan akibatnya mereka dijadikan kera serta hidupnya tidak lebih dari tiga hari. Demikian juga ketika pada masa Nabi Muhammad SAW, sifat mereka seolah-olah sudah terpatri sehingga sulit untuk di hapus.




C.Kesimpulan
Bagai kacang yang lupa dari kulitnya, itulah ungkapan yang pantas untuk menggambarkan tingkah laku kaum Bani Israil. Mereka banyak memperoleh kenikmatan dari Allah SWT serta berulang kali memperoleh pertolongan dari-Nya, tapi mereka lupa mensyukuri dengan apa yang mereka peroleh. Mereka tak hanya lupa, tapi mereka juga mengingkarinya dengan melakukan perbuatan-perbuatan bodoh, dan puncak dari perbuatan bodoh mereka adalah ingin melihat Tuhan. Dari sisi akal tidaklah mungkin makhluk ciptaan Tuhan bisa melihat yang menciptkannya, Nabi Musa saja yang notabenya adalah manusia pilihan Tuhan tidak sanggup melihat yang menciptakannya apalagi manusia biasa. Sungguh disayang kan kaum Bani Israil yang memperoleh begitu banyak kenikmatan tapi mereka mengingkarinya, Allah SWT telah memberi tingkat kecerdasan yang tinggi kepada mereka tapi sayang disatu sisi mereka juga memperoleh sifat yang buruk. Semoga dari kisah kaum Bani Israil ini kita dapat mengambil hikmahnya dengan cara selalu mensyukuri apa yang telah diberikan Allah SWT, bukan malah ingkar kepada-Nya.